Monday, January 6, 2014

Si Nebu



Liburan sudah berakhir, saatnya bongkar koper dan panen cucian baju kotor bertumpuk. Gak masalah badan capek yang penting senyum ceria anak-anak yang menikmati liburan menghiasi wajah malaikat mereka.

Jika travelling, benda apakah yang pertama kali masuk ke dalam koper? Buat aku, benda yang pertama kali aku ambil dan masuk ke dalam koper adalah tas kecil berisi alat nebulizer beserta kotak obatnya. Lengkap.

Di keluarga kecilku, ada aku dan alifah sebagai penderita asma. Jadi jangan sampai saat diperjalanan atau tujuan wisata kerepotan saat terserang sesak nafas karena asma kambuh.

Memang gak setiap bepergian si asma ini datang, namun karena udah ngerasain gimana repotnya jika terjadi serangan asma dan gak bawa alat nebulizer ini.

Beberapa bulan yang lalu, kita berlibur ke pantai Anyer. Sebenarnya sejak dalam perjalanan sudah terlihat tanda-tanda tidak enak badan pada diri kakak Alifah. Obat pencegah pun segera diberikan. Namun rupanya serangan sesak nafas pun tetap melanda, dan semakin malam semakin parah kondisinya.




Setelah mencari informasi dari receptionis adakah klinik 24jam terdekat dari tempat penginapan, segera meluncur kesana, namun apa daya… rupanya listrik di sekitar daerah situ sedang ada pemadaman, sehingga tidak bisa juga dilakukan inhalasi. Kembali menjelajah sepanjang pantai anyer, ada dua klinik yang kita datangi namun tidak memiliki alat nebulizer dan barulah setelah hampir mencapai kota cilegon ketemu dengan klinik bersalin yang memiliki alatnya, barulah alifah bisa diinhalasi. Pffuiiiihhhh,….
Sejak itulah setiap akan bepergian, si nebu ini pasti langsung masuk koper duluan. Bentuknya kecil dan ringan, sehingga tidak terlalu memakan tempat di dalam koper.