Sunday, September 17, 2006

happy birthday


Hari ini 17 september 2006 ulang tahun anakku, Alifah Aishah Utami, Balqiz Baika Utami dan Tantri Tamayanthi Utami (alm). genap usia 1 tahun..... wah masih terekam dengan jelas saat saat yang harus aku lewati setahun yang lalu.

tengah malam aku masih terbangun untuk pipis terus tertidur lagi. abang tidur disofa. aku saat itu sudah hampir 2 minggu bed rest di rsia hermina jatinegara di kamar 203.
jam 2 dini hari aku terbangun lagi, pengen pipis.... lagi mikir nih aku mau mbangunin abang atau manggil suster untuk bantu aku pipis.... tapi tiba-tiba ser............ serasa seperti balon meletus dan terasa rembesan air 'ketuban pecah nih!!' otomatis aku teriak mbangunin abang dan mencet bel manggil suster.... bener aja!! ketubanku pecah dan dengan proses cepat aku langsung di bawa ke lantai 1 untuk persiapan melahirkan.

panik, bingung, deg degan wah semuanya campur aduk.... karena kandunganku baru masuk minggu ke-30!! masih 12 minggu lagi seharusnya.
walaupun sudah diupayakan untuk menghentikan kontraksi dengan obat, infus plus bed rest total........... akhirnya tetap tidak bisa juga bertahan.

masuk ruang operasi pukul 03.30. rasanya? wah udah nggak karu-karuan yang aku rasakan. mencoba untuk tetap tenang itu saja, supaya aku nggak panik dan tidak sesak nafas!! semua sudah siap mengelilingi meja operasi. dr Setyo, dr. Idham dan entah siapa lagi udah nggak konsen merhatiinnya.... (berhubung nggak pake kacamata juga ngkali!) pukul 04.25 lahir Alifah, 04.27 lahir Balqiz dan 04.29 lahir Tantri. ke-3 bayi cantikku. Alhamdulillah

Wednesday, September 6, 2006

mitra netra 2

nerusin cerita kemaren,
ya, di mitra netra aku ngeliat gimana sebuah buku braille di proses. dibilang rumit juga nggak tapi gak gampang juga. yang sedang jadi problem adalah mesin pencetak buku braille hanya punya 1 dan itupun sedang rusak, sementara saat ini mitra netra pinjam mesin ke depdiknas. proses perbaikan mesin pencetak braille itu rada lama karena harus menunggu spare part yang nggak ada di indonesia! harus nunggu 3-4 bulan untuk bisa mendatangkan spare part.....

terus ada proses pembuatan "talking book", jadi buku-buku yang tidak memerlukan gambar atau simbol-simbol bisa dijadikan "talking book" berupa kaset atau cd. aku ngeliat proses dubbing-nya.

terus ada kursus komputer. jadi penyandang tunanetra bisa lho pake komputer. kalo soal keyboard, mereka gampang menggunakannya karena pasti bisa mengetik dengan 10jari, toh tombol2 keyboard adalah standard. trus gimana dengan monitor? mereka gak perlu monitor.... (ya iyalah....!) dan ini dia.... ada software yang di install sehingga para penyandang tunanetra bisa tau mereka sedang berada di "my document", sedang berada di "windows explorer" dengan bantuan speaker.... wah salut buat mitra netra yang menciptakan software itu. "wow!"

dan mereka juga punya perpustakaan.

Tuesday, September 5, 2006

mitra netra


Hari ini, aku punya pengalaman baru, dan punya sebuah wawasan baru yang berharga. Dan semua ini aku lakuin untuk Balqiz. Hari ini aku masuk sebuah komunitas yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya?

Apa yang ada dalam benak kamu jika mendengar “tunanetra” ?
tukang pijet
cacat
rasa iba
masa depan suram
Bla…bla…bla….

BALQIZ BAIKA UTAMI, kembar ke-duaku adalah penyandang “tunanetra” karena ROP (Retinopathy of Prematurity) stadium 5.

Tidak ada waktu untuk menyesali
Tidak ada waktu untuk ber “andai – andai”
Yang ada saat ini adalah ; bagaimana membuka jalan untuk masa depan yang cerah, bagaimana agar Balqiz menjadi pribadi yang tegar, mandiri, berpendidikan dan bermoral yang baik. Bagaimana menjadikan Balqiz menjadi pribadi yang berguna bagi dirinya sendiri, bagi lingkungannya, bagi masyarakat.

Yayasan mitra netra !
www.mitranetra.or.id
Tadi pagi aku berkunjung ke YMN, disana aku banyak “ngobrol” dengan ibu Aria Indrawati, beliau juga penyandang low vision. Terbukalah wawasanku bahwa ada “sebuah gunung es”, ya ternyata penyandang tunanetra cukup banyak hanya saja yang muncul ke permukaan bisa terhitung. Dan karena fenomena “gunung es” tadi sehingga di negri tercinta ini teramat minim sekali fasilitas publik bagi komunitas tunanetra ini. Dan kalo ngomongin fasilitas publik rasanya bukan hanya untuk tunanetra saja, para teman-teman yang mempunyai keterbatasan lain pun juga minim fasilitas.

Ditoko buku, baru disadari kan kalau tidak ada buku braille yang disediakan untuk mereka. Padahal yang perlu buku kan gak hanya kaum “berpenglihatan”.

Bersama dengan ibu Aria, aku jadi “melek” dan terutama lagi aku jadi gak gamang lagi dengan kebutuhan Balqiz. Dan, berusaha sekuat mungkin untuk membuka
jalan demi masa depan yang cerah untuk Balqiz.

Monday, September 4, 2006

my family.............


Hai..... inilah keluargaku. aku dan suamiku, rustam. Inginnya bisa menjadi rumahtangga sakinah mawaddah warahman. Amien... Amien.... Amien.

banyak sudah yang aku lewati dalam 10 tahun (hampir) ini. hingga akhirnya aku sampai pada titik terendah yang menjadi air mengalir pelan dan tidak kuasa lagi menjadi ombak dan badai yang menerjang. entah disebut pasrah atau malah masa bodoh....(?????) tapi aku tidak punya kekuatan lagi untuk menjadi ombak besar.

yang jelas, aku tetap berusaha membuat dirinya untuk selalu merasa nyaman. tetap berusaha menjadi seorang istri yang menurut suami..... kata ustadz sih, ridho suami adalah ridho Allah SWT.

Dan...................
Hartaku yang tak ternilai!! Alifah Aishah Utami dan Balqiz Baika Utami.
Dan malaikatku Tantri Tamayanthi Utami.
Jalan penuh perjuangan untuk bisa memeluk ketiganya. Allahu Akbar.