gini ini neh tingkah anak cewek-cewek kalo sedang "berkunjung" ke kamar bundanya,.. ada saja yang bisa mereka temukan untuk dikerjakan. kalo gak obrak abrik make-up set buat belajar dandan ya kompakan dah bermain handbody,.....
Monday, February 23, 2009
Sunday, February 22, 2009
Saturday, February 14, 2009
limbah kertas@hom
efek dari kepusingan si bunda, adalah bunda jadi bebenah!!! hehehehehe, bagus seh kata si ayah, jadinya meja dan laci laci plus lemari buku bunda rapian dikit, dikittttt kata si ayah,... huahahahaha berarti masih jauh dong dari rapi!!
hasilnya? sungguh takjub dengan limbah kertas yang dihasilkan dari bebenah tadi,.... gak nyangka kan, kalo ternyata rumah kita menyimpan limbah kertas yang segitu banyaknya. ya hasil menyeleksi surat surat edaran rt, surat pemberitahuan dari skul, brosur brosur, plus berbagai macam junk-mail yang terkirim ke rumah. awalnya seh niat disimpen ah, ngkali nanti perlu,... tapi lama-lama jadi numpuk selain bikin berantakan dan nyesekin laci bin lemari.
sembari duduk memilah milah dan sekaligus langsung memasukkan kedalam mesin penghancur kertas, sembari mikir dah bunda,... duh ini baru limbah kertas yang ada dirumah bunda yak,.... gimana kalo dijumlah dengan limbah kertas dari tetangga sebelah, tetangga depan, tetangga kiri kanan? whuaaa gak sanggup dah mikirnya!!!
psssttt, ini masih stengah loh,.. masih belum kelar soale
Tuesday, February 10, 2009
update si rara
aslinya males banget!!! duh masalah si rara ini emang bikin semua jadi berantakan. gak hanya hidup dia sendiri yang berantakan, tapi juga orangtuanya dan..... termasuk idup gw!!! *duh dah keluar dah gw-nya*
minggu lalu setelah acara bolos sekolah dilanjutkan kabur dari rumah alias tidak pulang kerumah, aku coba pancing rara. awalnya telpon aku tidak dijawab, aku ganti strategi dengan mengirim sms, akhirnya terbujuklah dia untuk datang kerumah. rara datang kerumah dengan naik taksi BB sesuai dengan instruksi aku masih lengkap dengan seragam sekolahnya hanya saja,... duh dekilnya gak karuan entah kapan terakhir dia tidak ganti baju dan tidak mandi, ya sudah yang penting dia sudah aman berada dilingkungan keluarga, segera dia makan, mandi dan tidur. cukup lama juga tidur siangnya, menjelang maghrib baru terbangun. sampai sisa malam, aku belum juga bertanya apa-apa. pokoknya ingin membuat dirinya merasa nyaman, tenang dulu. setelah makan malam pun dia langsung tidur lagi.
tas yang dibawanya langsung aku periksa, hanya ada 3 buah buku pelajaran yg dibawa, kemudian selembar kaos dan sepatu sandal. sudah tidak ada uang, sudah tidak ada hp (belakangan baru tahu kalo hp sudah dijual dan uangnya dikasih ke genk-nya) hanya tersisa sim card-nya yang langsung aku ambil juga.
esok harinya barulah aku ngobrol banyak. sengaja memang menunggu rumah sepi, si ayah sudah berangkat kantor, alifah balqiz pun sudah berangkat sekolah ditemani pengasuh masing-masing. singkat kata, diperoleh cerita bahwa masalah yang dihadapi lumayan penuh dengan konflik.
berawal dari rasa kecewa kepada orangtua, kemudian rebutan cowok dengan teman, akhirnya sampai pada perkenalannya dengan sebuag genk yang namanya MDC (entah singkatan apa itu) yang anggotanya terdiri dari anak-anak smp, ada yang satu sekolah, ada yang berbeda sekolah dan ada juga yang anak anak putus sekolah. semuanya sebaya dengan rara. sekitar 13-16 tahunan. yang membuat mata terbelalak adalah gaya bermain genk mereka yang sudah terlibat dengan obat obat terlarang dan pergaulan bebas,..... *gubrak,... pingsan dah* nauzhubillah minzhalik,..
yang tidak habis pikir adalah ketaatannya kepada genk-nya ini. apa kata teman pastilah langsung diturutin. disuruh datang maen ya langsung datang, tidak perduli saat itu sudah jam 9 malam, loncat pagar rumah pun dilakonin. disuruh bawa uang pun segala upaya dilakukan supaya punya sejumlah uang termasuk membohongi orangtua, nenek dan akhirnya menjual hp miliknya.
kalo dia membolos dan tidak pulang kerumah, dia bersama genk nongkrong di warnet di daerah kemanggisan sekitar kampus binus. ya sudah makan seadanya seperti makan siomay itupun harus berbagi dengan 2-3 orang teman, tidak mandi, tidak tidur. anehnya rara enjoy aja njalani semuanya. heraaaaaaaaaaaaaannnn!!!! kondisi kenakalan rara diperparah dengan tidak adanya pengawasan, mengingat rara tinggal terpisah dari orangtuanya (walau hanya berjarak 3-4 rumah), dia tinggal bersama kakek-neneknya aka bapak-ibu mertuaku.
setelah ngobrol banyak, ya saat ini 1001 janji sudah diucapkan, 1001 ikrar sudah diutarakan, tapi entah kenapa ya.... hati kecilku mengatakan bahwa rara sama sekali tidak ada penyesalan, dan punya sebuah keyakinan jika sedikit saja ada "celah" sudah pasti, dia akan dengan senang hati kembali bergabung kembali dengan genk-nya itu. kenapa punya perasaan keik gitu? rara masih berulang kali meminta ijin buat pakai internet, minta ijin mo telpon,... sudah pastilah jika kesempatan itu diberikan dia akan segera menjalin kontak dengan teman genk-nya. karena sejak seminggu lalu sejak dia terpancing datang kerumahku, rara putus kontak dengan mereka. laporan dari ibu dan neneknya (ibu mertuaku) mengatakan ada saja yang menelpon ke rumah mereka dan datang mencari rara. dan tiap malam aku selalu membuka sim card rara, selalu masuk sms yang menanyakan dimana keberadaannya dan segera membawa uang untuk dibawa,... waks!!
saat ini rara masih berada di rumahku, tidak sekolah, homeschooling jadinya. tidak ada telpon, tidak ada internet, tidak ada tv, tidak ada main main. yang ada saat ini dia harus belajar, mengingat ketinggalannya akan pelajarang sekolah, dan 2 bulan lagi adalah masa ujian smp-nya.
sementara ini berdasar analisa aku, solusinya adalah "menjauhkan rara dari genk-nya" dan untuk hal itu ada 3 alternatif yang bisa diambil oleh orangtuanya mana yang akan dipilih sebagai penyelesaian masalahnya;
itulah kenapa saat ini diambil alternatif ke-2 yakni homeschooling di rumahku. dan aku benar benar menyiksa rara dengan keras. jam 4.00 sudah aku bangunkan. setelah sholat subuh dia langsung aku awasi belajar hingga waktunya mandi. jika aku pergi mengantar balqiz sekolah ya rara juga ikut ke sekolah balqiz. sambil menunggu dia harus bisa menyelesaikan materi yang sudah aku berikan. sampai dirumah pun kembali dia harus duduk belajar hingga waktu makan siang. setelah makan siang dilanjutkan sholat, tidur siang, jam 3 sudah aku bangunkan dan kembali duduk belajar hingga pukul 10 malam. istirahat beberapa kali sekedar untuk sholat, makan, ngemil. suka tidak suka, rara memang harus belajar jika ingin lulus smpnya dan meneruskan sekolahnya,..... repotnya kalo memang si rara sudah tidak ingin sekolah lagi!!! mengingat pengaruh dari teman teman genknya yang kebanyakan adalah anak anak putus sekolah,...
saat ini sedang berencana konsultasi kepada psikolog/ psikiater, ustadz, kemudian pemeriksaan ke laboratorium dan ke dsog,..
Ya Allah, Ya Rabb,..
minggu lalu setelah acara bolos sekolah dilanjutkan kabur dari rumah alias tidak pulang kerumah, aku coba pancing rara. awalnya telpon aku tidak dijawab, aku ganti strategi dengan mengirim sms, akhirnya terbujuklah dia untuk datang kerumah. rara datang kerumah dengan naik taksi BB sesuai dengan instruksi aku masih lengkap dengan seragam sekolahnya hanya saja,... duh dekilnya gak karuan entah kapan terakhir dia tidak ganti baju dan tidak mandi, ya sudah yang penting dia sudah aman berada dilingkungan keluarga, segera dia makan, mandi dan tidur. cukup lama juga tidur siangnya, menjelang maghrib baru terbangun. sampai sisa malam, aku belum juga bertanya apa-apa. pokoknya ingin membuat dirinya merasa nyaman, tenang dulu. setelah makan malam pun dia langsung tidur lagi.
tas yang dibawanya langsung aku periksa, hanya ada 3 buah buku pelajaran yg dibawa, kemudian selembar kaos dan sepatu sandal. sudah tidak ada uang, sudah tidak ada hp (belakangan baru tahu kalo hp sudah dijual dan uangnya dikasih ke genk-nya) hanya tersisa sim card-nya yang langsung aku ambil juga.
esok harinya barulah aku ngobrol banyak. sengaja memang menunggu rumah sepi, si ayah sudah berangkat kantor, alifah balqiz pun sudah berangkat sekolah ditemani pengasuh masing-masing. singkat kata, diperoleh cerita bahwa masalah yang dihadapi lumayan penuh dengan konflik.
berawal dari rasa kecewa kepada orangtua, kemudian rebutan cowok dengan teman, akhirnya sampai pada perkenalannya dengan sebuag genk yang namanya MDC (entah singkatan apa itu) yang anggotanya terdiri dari anak-anak smp, ada yang satu sekolah, ada yang berbeda sekolah dan ada juga yang anak anak putus sekolah. semuanya sebaya dengan rara. sekitar 13-16 tahunan. yang membuat mata terbelalak adalah gaya bermain genk mereka yang sudah terlibat dengan obat obat terlarang dan pergaulan bebas,..... *gubrak,... pingsan dah* nauzhubillah minzhalik,..
yang tidak habis pikir adalah ketaatannya kepada genk-nya ini. apa kata teman pastilah langsung diturutin. disuruh datang maen ya langsung datang, tidak perduli saat itu sudah jam 9 malam, loncat pagar rumah pun dilakonin. disuruh bawa uang pun segala upaya dilakukan supaya punya sejumlah uang termasuk membohongi orangtua, nenek dan akhirnya menjual hp miliknya.
kalo dia membolos dan tidak pulang kerumah, dia bersama genk nongkrong di warnet di daerah kemanggisan sekitar kampus binus. ya sudah makan seadanya seperti makan siomay itupun harus berbagi dengan 2-3 orang teman, tidak mandi, tidak tidur. anehnya rara enjoy aja njalani semuanya. heraaaaaaaaaaaaaannnn!!!! kondisi kenakalan rara diperparah dengan tidak adanya pengawasan, mengingat rara tinggal terpisah dari orangtuanya (walau hanya berjarak 3-4 rumah), dia tinggal bersama kakek-neneknya aka bapak-ibu mertuaku.
setelah ngobrol banyak, ya saat ini 1001 janji sudah diucapkan, 1001 ikrar sudah diutarakan, tapi entah kenapa ya.... hati kecilku mengatakan bahwa rara sama sekali tidak ada penyesalan, dan punya sebuah keyakinan jika sedikit saja ada "celah" sudah pasti, dia akan dengan senang hati kembali bergabung kembali dengan genk-nya itu. kenapa punya perasaan keik gitu? rara masih berulang kali meminta ijin buat pakai internet, minta ijin mo telpon,... sudah pastilah jika kesempatan itu diberikan dia akan segera menjalin kontak dengan teman genk-nya. karena sejak seminggu lalu sejak dia terpancing datang kerumahku, rara putus kontak dengan mereka. laporan dari ibu dan neneknya (ibu mertuaku) mengatakan ada saja yang menelpon ke rumah mereka dan datang mencari rara. dan tiap malam aku selalu membuka sim card rara, selalu masuk sms yang menanyakan dimana keberadaannya dan segera membawa uang untuk dibawa,... waks!!
saat ini rara masih berada di rumahku, tidak sekolah, homeschooling jadinya. tidak ada telpon, tidak ada internet, tidak ada tv, tidak ada main main. yang ada saat ini dia harus belajar, mengingat ketinggalannya akan pelajarang sekolah, dan 2 bulan lagi adalah masa ujian smp-nya.
sementara ini berdasar analisa aku, solusinya adalah "menjauhkan rara dari genk-nya" dan untuk hal itu ada 3 alternatif yang bisa diambil oleh orangtuanya mana yang akan dipilih sebagai penyelesaian masalahnya;
- kembali ke sekolah tetapi harus ada pengawasan ketat baik disekolah maupun dirumah oleh orangtuanya selama 24 jam
- homeschooling di rumah bunda
- membuang masa 1 tahun ini, kemudian meminta surat pindah dari sekolah dan memindahkan rara ke daerah lain jika diperlukan masuk ke pesantren dimana tidak memungkinkan kontak dengan genk-nya.
itulah kenapa saat ini diambil alternatif ke-2 yakni homeschooling di rumahku. dan aku benar benar menyiksa rara dengan keras. jam 4.00 sudah aku bangunkan. setelah sholat subuh dia langsung aku awasi belajar hingga waktunya mandi. jika aku pergi mengantar balqiz sekolah ya rara juga ikut ke sekolah balqiz. sambil menunggu dia harus bisa menyelesaikan materi yang sudah aku berikan. sampai dirumah pun kembali dia harus duduk belajar hingga waktu makan siang. setelah makan siang dilanjutkan sholat, tidur siang, jam 3 sudah aku bangunkan dan kembali duduk belajar hingga pukul 10 malam. istirahat beberapa kali sekedar untuk sholat, makan, ngemil. suka tidak suka, rara memang harus belajar jika ingin lulus smpnya dan meneruskan sekolahnya,..... repotnya kalo memang si rara sudah tidak ingin sekolah lagi!!! mengingat pengaruh dari teman teman genknya yang kebanyakan adalah anak anak putus sekolah,...
saat ini sedang berencana konsultasi kepada psikolog/ psikiater, ustadz, kemudian pemeriksaan ke laboratorium dan ke dsog,..
Ya Allah, Ya Rabb,..
Monday, February 2, 2009
ABG vs RARA
bunda sedang mengingat-ingat sembari ngelamun,.... apa seh yang diinget-inget? masa abg alias masa remaja bunda dulu. apa yang bunda lakukan, siapa yang menjadi teman, lingkungan bergaul, sikap orangtua bunda, dlsb,.. kemudian menarik sebuah garis dengan situasi kondisi yang ada di jaman itu. berlanjut menarik garis ke seberang masa,... membandingkan dengan abg jaman sekarang.
ya jaman sudah berubah, situasi kondisi juga sudah berubah,... buat bunda saat ini sudah menjadi jaman uedan, jaman kepala jadi kaki kaki jadi kepala.
ya jaman sudah berubah, situasi kondisi juga sudah berubah,... buat bunda saat ini sudah menjadi jaman uedan, jaman kepala jadi kaki kaki jadi kepala.
duh, ada apa seh bunda kok tiba-tiba begini?
sedang dipusingkan dengan ulah si abg rara,..
rara ini keponakan bunda.
14 januari kemaren usianya 15 tahun. sekarang dia duduk di kelas 3 smpn di bilangan jakarta barat, sedang menjadi abg yang sulit, ato istilah ekstrimnya lagi, si trouble maker. sulung dari 4 bersaudara ini amat kekanak-kanakan, dan entah kemana arah isi otaknya, bunda tidak tahu. salah pergaulan? salah teman? bisa jadi,.... walaupun tidak menutup adanya alasan lain yang menjadi "akar masalahnya".
sedang menjadi anak pembangkang, apa kata teman lebih di dengar daripada apa kata orangtuanya,... berulang kali membolos dari sekolah bahkan tidak pulang kerumah hingga berhari-hari pun dengan senang hati dilakukan,.. amarah, omelan, tangisan orangtuanya bagai angin lalu berdesir keluar masuk telinga tanpa sempat nyantol sedikitpun.
2 bulan lagi akan berlangsung ujian yang menentukan masa depannya pun tidak dihiraukan,.. dikala siswa lain sedang giat-giatnya belajar, dia lebih memilih "menghilang" tanpa pamit,.. Nekad sudah menjadi nama tengahnya saat ini, sebuah teguran sehalus mungkin pun akan bersambut dengan sebuah tantangan darinya.
sedang menjadi anak pembangkang, apa kata teman lebih di dengar daripada apa kata orangtuanya,... berulang kali membolos dari sekolah bahkan tidak pulang kerumah hingga berhari-hari pun dengan senang hati dilakukan,.. amarah, omelan, tangisan orangtuanya bagai angin lalu berdesir keluar masuk telinga tanpa sempat nyantol sedikitpun.
2 bulan lagi akan berlangsung ujian yang menentukan masa depannya pun tidak dihiraukan,.. dikala siswa lain sedang giat-giatnya belajar, dia lebih memilih "menghilang" tanpa pamit,.. Nekad sudah menjadi nama tengahnya saat ini, sebuah teguran sehalus mungkin pun akan bersambut dengan sebuah tantangan darinya.
harus bagaimana bunda? untuk bisa membantunya keluar dari kemelut ini? sebelum semuanya terlambat! sebelum ada kata penyesalan!,..
Subscribe to:
Posts (Atom)