aslinya males banget!!! duh masalah si rara ini emang bikin semua jadi berantakan. gak hanya hidup dia sendiri yang berantakan, tapi juga orangtuanya dan..... termasuk idup gw!!! *duh dah keluar dah gw-nya*
minggu lalu setelah acara bolos sekolah dilanjutkan kabur dari rumah alias tidak pulang kerumah, aku coba pancing rara. awalnya telpon aku tidak dijawab, aku ganti strategi dengan mengirim sms, akhirnya terbujuklah dia untuk datang kerumah. rara datang kerumah dengan naik taksi BB sesuai dengan instruksi aku masih lengkap dengan seragam sekolahnya hanya saja,... duh dekilnya gak karuan entah kapan terakhir dia tidak ganti baju dan tidak mandi, ya sudah yang penting dia sudah aman berada dilingkungan keluarga, segera dia makan, mandi dan tidur. cukup lama juga tidur siangnya, menjelang maghrib baru terbangun. sampai sisa malam, aku belum juga bertanya apa-apa. pokoknya ingin membuat dirinya merasa nyaman, tenang dulu. setelah makan malam pun dia langsung tidur lagi.
tas yang dibawanya langsung aku periksa, hanya ada 3 buah buku pelajaran yg dibawa, kemudian selembar kaos dan sepatu sandal. sudah tidak ada uang, sudah tidak ada hp (belakangan baru tahu kalo hp sudah dijual dan uangnya dikasih ke genk-nya) hanya tersisa sim card-nya yang langsung aku ambil juga.
esok harinya barulah aku ngobrol banyak. sengaja memang menunggu rumah sepi, si ayah sudah berangkat kantor, alifah balqiz pun sudah berangkat sekolah ditemani pengasuh masing-masing. singkat kata, diperoleh cerita bahwa masalah yang dihadapi lumayan penuh dengan konflik.
berawal dari rasa kecewa kepada orangtua, kemudian rebutan cowok dengan teman, akhirnya sampai pada perkenalannya dengan sebuag genk yang namanya MDC (entah singkatan apa itu) yang anggotanya terdiri dari anak-anak smp, ada yang satu sekolah, ada yang berbeda sekolah dan ada juga yang anak anak putus sekolah. semuanya sebaya dengan rara. sekitar 13-16 tahunan. yang membuat mata terbelalak adalah gaya bermain genk mereka yang sudah terlibat dengan obat obat terlarang dan pergaulan bebas,..... *gubrak,... pingsan dah* nauzhubillah minzhalik,..
yang tidak habis pikir adalah ketaatannya kepada genk-nya ini. apa kata teman pastilah langsung diturutin. disuruh datang maen ya langsung datang, tidak perduli saat itu sudah jam 9 malam, loncat pagar rumah pun dilakonin. disuruh bawa uang pun segala upaya dilakukan supaya punya sejumlah uang termasuk membohongi orangtua, nenek dan akhirnya menjual hp miliknya.
kalo dia membolos dan tidak pulang kerumah, dia bersama genk nongkrong di warnet di daerah kemanggisan sekitar kampus binus. ya sudah makan seadanya seperti makan siomay itupun harus berbagi dengan 2-3 orang teman, tidak mandi, tidak tidur. anehnya rara enjoy aja njalani semuanya. heraaaaaaaaaaaaaannnn!!!! kondisi kenakalan rara diperparah dengan tidak adanya pengawasan, mengingat rara tinggal terpisah dari orangtuanya (walau hanya berjarak 3-4 rumah), dia tinggal bersama kakek-neneknya aka bapak-ibu mertuaku.
setelah ngobrol banyak, ya saat ini 1001 janji sudah diucapkan, 1001 ikrar sudah diutarakan, tapi entah kenapa ya.... hati kecilku mengatakan bahwa rara sama sekali tidak ada penyesalan, dan punya sebuah keyakinan jika sedikit saja ada "celah" sudah pasti, dia akan dengan senang hati kembali bergabung kembali dengan genk-nya itu. kenapa punya perasaan keik gitu? rara masih berulang kali meminta ijin buat pakai internet, minta ijin mo telpon,... sudah pastilah jika kesempatan itu diberikan dia akan segera menjalin kontak dengan teman genk-nya. karena sejak seminggu lalu sejak dia terpancing datang kerumahku, rara putus kontak dengan mereka. laporan dari ibu dan neneknya (ibu mertuaku) mengatakan ada saja yang menelpon ke rumah mereka dan datang mencari rara. dan tiap malam aku selalu membuka sim card rara, selalu masuk sms yang menanyakan dimana keberadaannya dan segera membawa uang untuk dibawa,... waks!!
saat ini rara masih berada di rumahku, tidak sekolah, homeschooling jadinya. tidak ada telpon, tidak ada internet, tidak ada tv, tidak ada main main. yang ada saat ini dia harus belajar, mengingat ketinggalannya akan pelajarang sekolah, dan 2 bulan lagi adalah masa ujian smp-nya.
sementara ini berdasar analisa aku, solusinya adalah "menjauhkan rara dari genk-nya" dan untuk hal itu ada 3 alternatif yang bisa diambil oleh orangtuanya mana yang akan dipilih sebagai penyelesaian masalahnya;
itulah kenapa saat ini diambil alternatif ke-2 yakni homeschooling di rumahku. dan aku benar benar menyiksa rara dengan keras. jam 4.00 sudah aku bangunkan. setelah sholat subuh dia langsung aku awasi belajar hingga waktunya mandi. jika aku pergi mengantar balqiz sekolah ya rara juga ikut ke sekolah balqiz. sambil menunggu dia harus bisa menyelesaikan materi yang sudah aku berikan. sampai dirumah pun kembali dia harus duduk belajar hingga waktu makan siang. setelah makan siang dilanjutkan sholat, tidur siang, jam 3 sudah aku bangunkan dan kembali duduk belajar hingga pukul 10 malam. istirahat beberapa kali sekedar untuk sholat, makan, ngemil. suka tidak suka, rara memang harus belajar jika ingin lulus smpnya dan meneruskan sekolahnya,..... repotnya kalo memang si rara sudah tidak ingin sekolah lagi!!! mengingat pengaruh dari teman teman genknya yang kebanyakan adalah anak anak putus sekolah,...
saat ini sedang berencana konsultasi kepada psikolog/ psikiater, ustadz, kemudian pemeriksaan ke laboratorium dan ke dsog,..
Ya Allah, Ya Rabb,..
minggu lalu setelah acara bolos sekolah dilanjutkan kabur dari rumah alias tidak pulang kerumah, aku coba pancing rara. awalnya telpon aku tidak dijawab, aku ganti strategi dengan mengirim sms, akhirnya terbujuklah dia untuk datang kerumah. rara datang kerumah dengan naik taksi BB sesuai dengan instruksi aku masih lengkap dengan seragam sekolahnya hanya saja,... duh dekilnya gak karuan entah kapan terakhir dia tidak ganti baju dan tidak mandi, ya sudah yang penting dia sudah aman berada dilingkungan keluarga, segera dia makan, mandi dan tidur. cukup lama juga tidur siangnya, menjelang maghrib baru terbangun. sampai sisa malam, aku belum juga bertanya apa-apa. pokoknya ingin membuat dirinya merasa nyaman, tenang dulu. setelah makan malam pun dia langsung tidur lagi.
tas yang dibawanya langsung aku periksa, hanya ada 3 buah buku pelajaran yg dibawa, kemudian selembar kaos dan sepatu sandal. sudah tidak ada uang, sudah tidak ada hp (belakangan baru tahu kalo hp sudah dijual dan uangnya dikasih ke genk-nya) hanya tersisa sim card-nya yang langsung aku ambil juga.
esok harinya barulah aku ngobrol banyak. sengaja memang menunggu rumah sepi, si ayah sudah berangkat kantor, alifah balqiz pun sudah berangkat sekolah ditemani pengasuh masing-masing. singkat kata, diperoleh cerita bahwa masalah yang dihadapi lumayan penuh dengan konflik.
berawal dari rasa kecewa kepada orangtua, kemudian rebutan cowok dengan teman, akhirnya sampai pada perkenalannya dengan sebuag genk yang namanya MDC (entah singkatan apa itu) yang anggotanya terdiri dari anak-anak smp, ada yang satu sekolah, ada yang berbeda sekolah dan ada juga yang anak anak putus sekolah. semuanya sebaya dengan rara. sekitar 13-16 tahunan. yang membuat mata terbelalak adalah gaya bermain genk mereka yang sudah terlibat dengan obat obat terlarang dan pergaulan bebas,..... *gubrak,... pingsan dah* nauzhubillah minzhalik,..
yang tidak habis pikir adalah ketaatannya kepada genk-nya ini. apa kata teman pastilah langsung diturutin. disuruh datang maen ya langsung datang, tidak perduli saat itu sudah jam 9 malam, loncat pagar rumah pun dilakonin. disuruh bawa uang pun segala upaya dilakukan supaya punya sejumlah uang termasuk membohongi orangtua, nenek dan akhirnya menjual hp miliknya.
kalo dia membolos dan tidak pulang kerumah, dia bersama genk nongkrong di warnet di daerah kemanggisan sekitar kampus binus. ya sudah makan seadanya seperti makan siomay itupun harus berbagi dengan 2-3 orang teman, tidak mandi, tidak tidur. anehnya rara enjoy aja njalani semuanya. heraaaaaaaaaaaaaannnn!!!! kondisi kenakalan rara diperparah dengan tidak adanya pengawasan, mengingat rara tinggal terpisah dari orangtuanya (walau hanya berjarak 3-4 rumah), dia tinggal bersama kakek-neneknya aka bapak-ibu mertuaku.
setelah ngobrol banyak, ya saat ini 1001 janji sudah diucapkan, 1001 ikrar sudah diutarakan, tapi entah kenapa ya.... hati kecilku mengatakan bahwa rara sama sekali tidak ada penyesalan, dan punya sebuah keyakinan jika sedikit saja ada "celah" sudah pasti, dia akan dengan senang hati kembali bergabung kembali dengan genk-nya itu. kenapa punya perasaan keik gitu? rara masih berulang kali meminta ijin buat pakai internet, minta ijin mo telpon,... sudah pastilah jika kesempatan itu diberikan dia akan segera menjalin kontak dengan teman genk-nya. karena sejak seminggu lalu sejak dia terpancing datang kerumahku, rara putus kontak dengan mereka. laporan dari ibu dan neneknya (ibu mertuaku) mengatakan ada saja yang menelpon ke rumah mereka dan datang mencari rara. dan tiap malam aku selalu membuka sim card rara, selalu masuk sms yang menanyakan dimana keberadaannya dan segera membawa uang untuk dibawa,... waks!!
saat ini rara masih berada di rumahku, tidak sekolah, homeschooling jadinya. tidak ada telpon, tidak ada internet, tidak ada tv, tidak ada main main. yang ada saat ini dia harus belajar, mengingat ketinggalannya akan pelajarang sekolah, dan 2 bulan lagi adalah masa ujian smp-nya.
sementara ini berdasar analisa aku, solusinya adalah "menjauhkan rara dari genk-nya" dan untuk hal itu ada 3 alternatif yang bisa diambil oleh orangtuanya mana yang akan dipilih sebagai penyelesaian masalahnya;
- kembali ke sekolah tetapi harus ada pengawasan ketat baik disekolah maupun dirumah oleh orangtuanya selama 24 jam
- homeschooling di rumah bunda
- membuang masa 1 tahun ini, kemudian meminta surat pindah dari sekolah dan memindahkan rara ke daerah lain jika diperlukan masuk ke pesantren dimana tidak memungkinkan kontak dengan genk-nya.
itulah kenapa saat ini diambil alternatif ke-2 yakni homeschooling di rumahku. dan aku benar benar menyiksa rara dengan keras. jam 4.00 sudah aku bangunkan. setelah sholat subuh dia langsung aku awasi belajar hingga waktunya mandi. jika aku pergi mengantar balqiz sekolah ya rara juga ikut ke sekolah balqiz. sambil menunggu dia harus bisa menyelesaikan materi yang sudah aku berikan. sampai dirumah pun kembali dia harus duduk belajar hingga waktu makan siang. setelah makan siang dilanjutkan sholat, tidur siang, jam 3 sudah aku bangunkan dan kembali duduk belajar hingga pukul 10 malam. istirahat beberapa kali sekedar untuk sholat, makan, ngemil. suka tidak suka, rara memang harus belajar jika ingin lulus smpnya dan meneruskan sekolahnya,..... repotnya kalo memang si rara sudah tidak ingin sekolah lagi!!! mengingat pengaruh dari teman teman genknya yang kebanyakan adalah anak anak putus sekolah,...
saat ini sedang berencana konsultasi kepada psikolog/ psikiater, ustadz, kemudian pemeriksaan ke laboratorium dan ke dsog,..
Ya Allah, Ya Rabb,..
mbak prima yg super duper hebat, sabar yaa.. sapa lg yg bs mendampingi rara selain tantenya yg hebat ini.. duhh perlu kerja keras ya mbak.. smoga semangat terus mengajari rara..
ReplyDeletebtw emang susah deh klo sdh menyangkut genk2-an.. sebisa mungkin memang hrs putus kontak dgn genk2nya itu..
semangat mbak.. doa dr jauh..
sabar ya bun... salut deh sama bunda yg begitu perhatian sm keponakannya. ngeri juga ngelihat pergaulan abg sekarang... harus lebih ektra ngawasinnya.
ReplyDeletesmoga berhasil, keponakan bisa benar2 lepas dr genknya. kembali lg jadi anak manis dan baik...
Aduh bikin pusing banget ya bun, untuk sementara mungkin homeschooling emang cara satu-satunya yang bagus, karena bisa diawasi secara penuh.
ReplyDeleteTapi klo udah lulus SMP nya masukin pesantren aja kali bun, mondok...
Duh pergaulan anak sekarang, mengerikan..goodluck buat usaha bunda..
sambil greget bacanya aku kasih acungan luar biasa buat mba prima.. hebad banget bunda yang satu ini... salud deh..
ReplyDeletesy setju mbak dg solusinya mbak Prima. mungkin skrg sebaiknya HS aja dulu. Jauhkan dia dari genknya. Tp kalo sy boleh ksh saran sie mbak, selain di kerasin sering2 juga ajak dia ngobrol mbak, jadi temen curhat yang baik. Mungkin skrg2 ini dia keliatannya gak dengerin omongan kita atau bahkan gak ada penyesalan. Tapi kalo sy baca postingannya mbak Prima salah satu penyebab Rara spt itu adlh krn dia kecewa 'ma ortunya. Bs jadi akhirnya dia cr pelarian ke teman2nya krn dia merasa teman2nya lbh peduli & lebih mendengarkan dia. Walaupun bentuk perhatian teman2nya itu salah besar. Maklum deh mbak anak seumuran Rara kan masih labil, msh gampang ikut2an, blm bs mikir panjang. Sy khawatir kalo kita cm bs keras 'ma dia, yg ada dia malah merasa terpenjara. Begitu kita lengah sdkt langsung tbh ngaco krn merasa bebas. Jd coba juga u/ jadi "temen yg baik" u/ Rara mbak..
ReplyDeleteDi postingan mbak sebelumnya, kl gak salah sy jg sdkt crt ttg adik bungsu sy yg manjanya minta ampun. Tp semanja2nya dia blm sp seperti Rara sie mbak, msh terkontrol, msh pulang setiap hari. Salah satu penyebabnya mungkin karena mamah sy selalu menyediakan wkt buat dia kalo dia mau crt ttg teman2nya atau kegiatan sehari2nya. Jd dia merasa di rumah pun ada yg peduli 'ma dia.. gak merasa ada yg perlu ditutupin 'ma org tua.
Maap ya mbak kl saran sy kurang berkenan atau kepanjangan.. :)
Bund,ini benar2 latihan juga buat Bunda,pasti ada hikmahnya.Sebaiknya sih ortunya lgs ya Bunda yg menangani biar ada pembenahan dari kedua belah pihak.Selamat berjuang ya Bund...
ReplyDeleteWew.. ada iklan tuh Mbak.. komen diatasku...
ReplyDeleteBener2 salut sama Mbak Prima yang bersedia menangani Rara yang meski keponakan kandung tapi kan bukan anak kandung :)
Bisa ngerti betapa ngelus dadanya Mbak Prima.. apalagi perhatian otomatis jadi terbagi2...
Tapi nggak apa2, Mbak... Pahalanya Insya Allah besar sekali :)
Dan kalau Rara "sembuh", yang bakal dia ingat jika suatu saat sukses adalah Mbak Prima :)
Amin Ya Robbal 'Alamin...
Dan setuju banget dengan kedisiplinan yang ditanamkan Mbak Prima dengan keras! She deserves that... Harus dikontrol dan ditanamkan rasa takut, dibuka mata hatinya lebar2..
*pelukkk Mbak Prima yang baiiiiiik hatinya ^_^*
Good luck, Mbak...
Good luck, Rara...
@http:/themahdavinovel.blogspot
ReplyDeletemohon maaf blog ini bukan ajang beriklan, iklan anda telah kami hapus!!!
baru baca yang ini bunda ... salut untuk upaya bunda ...
ReplyDeleteDua kali saya mesti mengalami kenyataan belum berhasil mendidik adek yang dititipkan di saya ...
Pergaulan anak remaja sekarang memang sungguh membuat kita sebagai ortunya miris ...