wow.... !
aku baru aja dapat telpon dari seseorang yang tidak aku sangka2. senang sih ditelpon jadinya bisa mempererat tali silaturahmi lagi yang udah lama terputus. Ibu Ekta. ya sesama orangtua yang bayinya harus menjadi warga icu/perina rsia hermina jatinegara. sesama ibu yang mempunyai bayi prematur. selama alifah balqiz tantri dirawat tiga bulan, banyak berteman dengan para orangtua lainnya dan beberapa kita bahkan bersahabat dekat hingga saat ini. minimal saling telpon dan sms masih kita lakuin. salah satunya ya ibu Ekta itu, bayinya namanya Laxz (bener nggak ya ejaan namanya?). pasangan orangtua yang unik. suaminya orang india sementara ibu Ekta adalah china. Laxz bayi laki-laki yang kuat sebenarnya. harusnya diberi suntikan surfanta untuk memperkuat paru-parunya tapi orangtuanya menolak dan nyatanya kuat bisa bertahan. wah pokoknya waktu Laxz jadi warga icu/perina lumayan seru kasak-kusuk perihal orangtuanya. beberapa kali sempat kita berbarengan untuk konsul mata dengan dr.Sjakon di KMN. dan kemudian Laxz duluan pulang, orangtuanya mau ngerawat sendiri dirumah. waktu itu belum punya nama jadinya dikenalnya hanya sebagai "bayi ny.Ekta"
cerita yang beredar dari suster yang masih melakukan kunjungan ke rumah untuk perawatan Laxz, ya ibu ekta belajar untuk ngasih minum lewat ngt, ya pokoknya intinya berusaha seperti perawatan di perina.
dan cerita terakhir aku dapat, kalo Laxz sehat dan sedang dibawa pulang ke India.
Nah baru tadi pas tiba-tiba saja ibu Ekta telpon, aku baru tahu kalo Laxz sudah meninggal sekitar 7 bulan yang lalu di india. kata ibu Ekta 'nggak sakit sih, cuma ya emang pada dasarnya emang mau dipanggil aja!!' (sempat mendelik sih akunya pas dengernya.....wak). ibu Ekta banyak tanya kabar alifah balqiz. terus dia sempat curhat sedikit kalo sebenarnya dia lumayan juga depresi dan baru aja sekarang dia berusaha bangkit lagi untuk semangat dan makanya dia nyari nyari temen lagi.... terus nanyain gimana dulu saat aku kehilangan Tantri.
Saat aku harus kehilangan Tantri, ya sedih ya shock.... tapi saat itu aku harus segera bisa menetralisir perasaanku karena masih ada alifah balqiz yang membutuhkan aku, kalo aku terus terusan larut dalam kesedihan pasti akan kontak batin dengan alifah balqiz sementara saat itu ya kondisi alifah balqiz ya masih labil. makanya aku harus bisa sesegera mungkin untuk menetralisir perasaan dan berjalan tegak lagi untuk alifah balqiz. bukan berarti tidak sayang Tantri, tidak bersedih kehilangan Tantri. Justru Tantri sudah enak, dia menjadi tamu Allah yang cantik, dia menjadi tenang dan bahagia di sisi Allah, sudah tidak ada lagi kesakitan yang dirasakan Tantri. itulah kenapa orang jadi ngeliat aku kok kayak gak sedih, gak kehilangan.
ya pengennya bisa ketemu dan bisa ngobrol lebih panjang lebar lagi. nanti ya kita coba lihat lagi waktunya dan juga teman-teman yang lain. senang bisa saling berkomunikasi lagi.
aku baru aja dapat telpon dari seseorang yang tidak aku sangka2. senang sih ditelpon jadinya bisa mempererat tali silaturahmi lagi yang udah lama terputus. Ibu Ekta. ya sesama orangtua yang bayinya harus menjadi warga icu/perina rsia hermina jatinegara. sesama ibu yang mempunyai bayi prematur. selama alifah balqiz tantri dirawat tiga bulan, banyak berteman dengan para orangtua lainnya dan beberapa kita bahkan bersahabat dekat hingga saat ini. minimal saling telpon dan sms masih kita lakuin. salah satunya ya ibu Ekta itu, bayinya namanya Laxz (bener nggak ya ejaan namanya?). pasangan orangtua yang unik. suaminya orang india sementara ibu Ekta adalah china. Laxz bayi laki-laki yang kuat sebenarnya. harusnya diberi suntikan surfanta untuk memperkuat paru-parunya tapi orangtuanya menolak dan nyatanya kuat bisa bertahan. wah pokoknya waktu Laxz jadi warga icu/perina lumayan seru kasak-kusuk perihal orangtuanya. beberapa kali sempat kita berbarengan untuk konsul mata dengan dr.Sjakon di KMN. dan kemudian Laxz duluan pulang, orangtuanya mau ngerawat sendiri dirumah. waktu itu belum punya nama jadinya dikenalnya hanya sebagai "bayi ny.Ekta"
cerita yang beredar dari suster yang masih melakukan kunjungan ke rumah untuk perawatan Laxz, ya ibu ekta belajar untuk ngasih minum lewat ngt, ya pokoknya intinya berusaha seperti perawatan di perina.
dan cerita terakhir aku dapat, kalo Laxz sehat dan sedang dibawa pulang ke India.
Nah baru tadi pas tiba-tiba saja ibu Ekta telpon, aku baru tahu kalo Laxz sudah meninggal sekitar 7 bulan yang lalu di india. kata ibu Ekta 'nggak sakit sih, cuma ya emang pada dasarnya emang mau dipanggil aja!!' (sempat mendelik sih akunya pas dengernya.....wak). ibu Ekta banyak tanya kabar alifah balqiz. terus dia sempat curhat sedikit kalo sebenarnya dia lumayan juga depresi dan baru aja sekarang dia berusaha bangkit lagi untuk semangat dan makanya dia nyari nyari temen lagi.... terus nanyain gimana dulu saat aku kehilangan Tantri.
Saat aku harus kehilangan Tantri, ya sedih ya shock.... tapi saat itu aku harus segera bisa menetralisir perasaanku karena masih ada alifah balqiz yang membutuhkan aku, kalo aku terus terusan larut dalam kesedihan pasti akan kontak batin dengan alifah balqiz sementara saat itu ya kondisi alifah balqiz ya masih labil. makanya aku harus bisa sesegera mungkin untuk menetralisir perasaan dan berjalan tegak lagi untuk alifah balqiz. bukan berarti tidak sayang Tantri, tidak bersedih kehilangan Tantri. Justru Tantri sudah enak, dia menjadi tamu Allah yang cantik, dia menjadi tenang dan bahagia di sisi Allah, sudah tidak ada lagi kesakitan yang dirasakan Tantri. itulah kenapa orang jadi ngeliat aku kok kayak gak sedih, gak kehilangan.
ya pengennya bisa ketemu dan bisa ngobrol lebih panjang lebar lagi. nanti ya kita coba lihat lagi waktunya dan juga teman-teman yang lain. senang bisa saling berkomunikasi lagi.
No comments:
Post a Comment