Lagi
semangat nulis, setelah lama blognya dibiarin berdebu tak pernah dijenguk dan
dicolek-colek. Daaaannn supaya cerita perjalanan ini pun bisa tersimpan dalam
memori blog ini, yaaaa dimaklumi lah, usia semakin ‘U’ hahahahaha….. ingatan
semakin blur jika tidak ditulis.
Bulan
April diwarnai dengan perjalanan dinas ke Padang. Saat menerima email undangan
dari mengikuti workshop tersebut agar ragu dan merasa heran, apakah benar
undangan ditujukan ke aku? Dan apakah aku memang pantas mengikuti workshop
tersebut? Setelah berdiskusi dengan ayah dan teman-teman di Yayasan, akhirnya
diputuskan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Keraguan
kedua, workshop tersebut berlangsung selama 5 hari, cukup lama buat aku untuk
meninggalkan rumah dan si kembar. Banyak yang harus diatur sana-sini sebelum
pergi.
Minggu, 27 April 2014
diantar ayah dan si kembar ke bandara Soeta. Alhamdulillah
tidak terlalu macet perjalanan menuju Soeta, dan tiba cukup waktu disana. Segera
masuk dulu ke terminal keberangkatan untuk check-in di counter Citilink,
kemudian keluar lagi untuk menemui ayah dan si kembar. Awalnya masih enak untuk
ngobrol sana-sini…. Jelang waktu untuk boarding tiba, mulai deh diwarnai dengan
adegan meweknya si kembar.
Dari
sekian banyak perjalanan yang pernah aku lakukan, memang baru kali ini si
kembar ikut mengantarkan ke bandara. Sebelum-sebelumnya aku berangkat di pagi
buta sendiri sebelum mereka bangun tidur, atau saat mereka berada di sekolah.
sehingga tidak terjadi adegan sinetron. Ayahnya sudah gelisah dan panik,…
mikirin bagaimana caranya membawa mereka berdua pulang sendirian di mobil. Hehehehehe….
Aslinya rada-rada geli sih melihat kepanikan si ayah. Tapi rada meleleh juga
melihat alifah yang mewek dalam diamnya dan melihat balqiz yang beneran nangis.
Cara
berekspresi yang sangat berbeda diantara mereka. Alifah yang memang pada
dasarnya lebih pendiam dan tidak ekspresif, hanya diam saja tetapi dari raut
wajahnya terlihat kalau dia sebenarnya menahan tangis. Sementara Balqiz yang
lebih ekspresif ya langsung saja menangis.
Akhirnya
melodrama bisa diredakan dan ibuk bisa segera masuk untuk boarding. Sudah ditunggu
Grace, teman seperjalanan ibuk kali ini ke Padang.
Padang….
I am coming
Inilah
pertama kali bertandang ke kota Padang. Excited, sebuah tempat baru yang
sebelumnya tidak terbersit untuk bertandang kesana. Bukan sebuah tujuan ‘impian’ untuk travelling.
Sayangnya
penerbangan yang kami pilih adalah penerbangan jelang malam, plus ditambah
dengan delay selama 20 menit dan cukup lama menunggu antrian di landas pacu
saat akan take off, hingga saat mendarat di bandara Minangkabau, Padang juga
sudah malam. Tidak banyak yang bisa dilihat, selain menilai bahwa bandaranya
cukup bersih dan rapi. Dan karena tidak mengetahui dengan banyak informasi,
kami (ibuk dan grace) memilih menuju
konter taxi resmi yang ada untuk memesan taxi guna mengantarkan kami menuju
hotel yang telah ditentukan oleh panitia. Perjalanan menuju hotel pun juga
tidak banyak yang bisa kami nikmati, mendengarkan saja celoteh supir taxi yang
merekomendasikan banyak tempat yang bisa didatangi, termasuk oleh-oleh, bahkan
sempat agak memaksa untuk mengantarkan kami mampir terlebih dahulu ke tempat
oleh-oleh sebelum ke hotel. Kami menolak dengan halus dan focus ke tujuan awal
ke hotel Rocky.
Dan,
sudah pukul 21.30 wib saat kami tiba di hotel, segera lapor pada panitia dan
mendapatkan kamar. Kemudian kami bergegas ke ruangan pertemuan. Dimana sebenarnya
acara pembukaan workshop sudah berlangsung sejak pukul 19.30 wib. Acara pembukaan
sudah selesai, namun masih sempat bertemu dengan beberapa orang. Daaaannn hehehehe.
Berada di dunia disabilitas, ya yang ditemui orangnya seputaran dalam sebuah
lingkaran. Senang bisa bertemu kembali dengan para ahlinya di bidang
masing-masing dalam dunia disabilitas, dunia pendidikan luar biasa. Senang bisa
bertemu kembali dengan Miss. Namita Jacob dari Perkins,.. dimana pertama kali
bunda bertemu beliau saat mengikuti kongres PAVIC di Manila tahun 2009.
Daaaaaaaaaaaaannn….
Ternyata ooo ternyata. Kami harus membuat materi presentasi untuk disampaikan
esok hari. Dan materi tersebut berbeda dengan apa yang sudah disiapkan. Alih-alih
masuk kamar bisa segera istirahat, alhasil segera membuka laptop dan utak-atik
worksheet untuk mempersiapkan presentasi. Whuaaaaaaaaaa padahal mata sudah
berat dan kasur empuk itu sudah melambai lambai untuk ditiduri.
Ih si kembar...
ReplyDeleteLangsung ke tekapehh 2 deh mak ;)