Wednesday, May 14, 2014

Padang, Day2



Senin, 28 April 2014
Terbangun pukul 03.30 wib, jam tubuh yang gak bisa diboongin. Terbiasa bangun setiap hari di jam yang sama, membuat tubuh ini seperti punya alarm sendiri untuk bangun, selarut apapun tidur selalu terbangun di saat yang sama. Berusaha untuk menenangkan diri kembali dan mencoba terlelap. Berhasil, namun tidak lama. Hanya 1 jam dan benar-benar melek. Ya wes, segera saja shalat Subuh. Tidak banyak yang bisa dilihat dari jendela kamar hotel. Karena area hotel berada di sekitaran pasar kota. Jadilah ya hanya pemandangan kios-kios yang belum buka. Hanya ada petugas kebersihan dan truk angkutan sampah yang menjadi pemandangan.

Menikmati waktu santai, dan setelah mandi bersiap, turun ke resto hotel untuk sarapan pukul 07.30 wib. Semakin banyak lagi wajah wajah yang sudah dikenal di berbagai kesempatan yang semalam tidak sempat bertemu, karena kami datang sudah larut malam. Bertukar sapa dan kabar, mengobrol ringan dan bersama menikmati sarapan pagi. Ya sarapan pagi standar ala hotel. Hmmmmmm kok tiba-tiba jadi merasa ‘ilfeel’ mengingat 4hari kedepan bakal makan hidangan hotel yang sudah mulai tertebak seperti apa yang terhidang.

Pukul 08.00 wib memasuki ruangan workshop, dengan berbagai narasumber dan berbagai materi yang menarik. Benar-benar sebuah kesempatan yang sangat berharga dan menuai banyak ilmu dalam membekali diri kecemplung dunia disabilitas. Untuk balqiz, untuk banyak orangtua dan abk di luar sana.

Inshaa Allah akan mendirikan sebuah MDVI Centre yang akan dibangun di Bandung di komplek kampus UPI. Dalam pembuatan centre tersebut, diperlukan banyak masukan dari berbagai unsure stakeholder yang sehari-hari berinteraksi langsung dengan dunia disabilitas. Berbagai unsure stakeholder yang hadir, dari unsur sekolah, unsure guru, unsur orangtua, akademis, praktisi, psikolog, dan berbagai dinas terkait, dalam hal ini kementerian pendidikan dan kebudayaan direktorat pendidikan luar biasa.

Masukan dari Perkins yang dibawakan oleh Miss Namita Jacob yang sudah malang melintang membangun MDVI centre di berbagai Negara sangat membantu dan membuka mata.




Diseling istirahat makan siang, kemudian istirahat sore dan kemudian lanjut kembali setelah makan malam, berasa marathon dalam mengerahkan kemampuan konsentrasi.

Saat makan malam ini ada keseruan tersendiri. Mendapat kisikan bahwa buah markisa yang tersaji sangatlah manis dan serta merta menjadi rebutan dari pecinta buah. terlebih berhasil merayu si bule Adeline dan Namita Jacob untuk mencoba dan mereka suka memakannya. Alhasil suasana makan malam penuh kehebohan atas keberadaan si markisa






Sesi terakhir hari ini, giliran ibuk dan dua orangtua lainnya yang hadir, Ibu Grace dan Ibu Rosyifa dan Ibu Dessy dari Low Vision Centre Wiyataguna Bandung.

Berbagi cerita mengenai keseharian bersama abk, memberi masukan apa yang diperlukan bagi abk, serta apa sih yang dibutuhkan para orangtua abk. Bertubi-tubi kami berempat mendapat pertanyaan, bahkan sepertinya lebih seru dan antusias daripada acara sepanjang pagi hingga sore tadi. Senang rasanya bisa berbagi dan memberikan inspirasi bagi banyak orang. Semoga apa yang disampaikan menjadi berkah dan manfaat bagi semua.




Tak terasa baru bubar setelah pukul 22.00 wib. Wow!! malam bangeeett. Tapi puas rasanya.

Sesaat setelah keluar ruangan, kok jadi pada kasak kusuk mau jjm yaaaa. hahahahaha…. Buat emak-emak mah yang namanya jalan-jalan pasti langsung tegak telinganya dan antusias. Walaupun hanya jalan-jalan disekitar hotel. Karena rame-rame jadi ya berani aja meski sudah larut malam. Sebelum melangkah kaki keluar halaman hotel, petugas concierge sempat mengingatkan kita untuk berhati-hati. Maklumi yang jalan emak-emak semua tanpa ada pengawal.

Lingkungan sekitar hotel adalah area pasar. Kiri kanan dan depan hotel berjejer kios kios baju, sepatu, dll. Setelah berjalan agak jauh barulah menemukan pasar tradisionalnya. Larut malam pun tidak menyurutkan hiruk pikuk pasar. Kami sempat berhenti di depan sebuah kios dan memanggil tukang sate padang yang sedang lewat. Iseng memesan dua porsi sate padang. Gak ikutan makan, karena selain perut kenyang, juga gak terlalu selera.



Cukup lama ngobrol di sana, hingga akhirnya uda pedagang sate-nya dengan ragu-ragu meminta bangkunya yang sedang kami duduki supaya dia bisa melanjutkan langkahnya. Hahahahaha…. Emak-emak kalo dah rumpi jadi suka lupaaaaaa






to be continue,.... Padang Day3



1 comment:

  1. Asik ya jjm...udah pada tutup toko jadi aman tuh dompet ;)

    ReplyDelete