Selasa, 23 Oktober 2012, terbangun mendengar kesibukan diluar sana. Waktu masih
menunjukkan pukul 05.00 wib tapi suasananya seperti sudah ‘siang’. Senangnya jika
berada di rumah bupuh adalah keakraban tetangga yang sangat kental di
lingkungan sekitar. Dimana mayoritas para tetangga juga sudah sepuh seusia
bupuh. Jalanan depan rumah sudah ramai dengan kesibukan pagi.
Segera
mandi dan kembali packing. Hari terakhir dalam perjalanan bunda. Setelah rapi
semua, kembali bersama bupuh menuju ke rumah om pantom. Kembali menjenguk mbah
uti sekaligus berpamitan. Sampai disana, mbah uti sudah menunggu. Melanjutkan ngobrol
dan sarapan bareng.
Akhirnya
tiba saatnya harus pamit. Memeluk erat mbah uti, mendoakan agar tetap sehat di
usianya yang sudah 83 tahun. Berharap masih diberi kesempatan kembali untuk
segera memeluknya dalam waktu dekat. Amin.
Dengan
diantar oleh om Pantom dan tante Endah, melaju memasuki tengah kota Surabaya. Janjian
bertemu dengan jeng Irra di KFC *gak tahu apa nama daerahnya*. Sampai disana
jeng Irra sudah menunggu. Berpamitan kembali dengan om Pantom dan tante En. Terimakasih
juga sudah menyempatkan untuk mengantar serta membekali dengan oleh-oleh.
Bersama
jeng Irra, bunda melaju menuju tempat pertemuan yang sudah disepakati bersama
jeng Rozalina *tepok jidat yang pelupa*. Tidak lama menunggu, jeng Roza
juga segera sampai. Kita melanjutkan memilih tempat makan dan makan siang,
bunda memilih menu I fu mie sebagai makan siang.
Pertemuan
yang menyenangkan, bersama jeng Rozalina, jeng Irra dan kemudian menyusul
datang adalah keluarga Pak Kusyanto. Banyak yang menjadi obrolan kami. Terutama
bagi perkembangan anak-anak kita yang memiliki gangguan penglihatan. Besar harapan
mereka agar Banet bisa mengadakan sebuah pertemuan di Surabaya. Bunda berjanji
akan membicarakan kemungkinan tersebut bersama pengurus yang lain.
Akhirnya
waktu jua yang memisahkan kita semua. Bunda harus segera menuju ke bandara
Juanda untuk kembali pulang ke Jakarta. Kami semua berpamitan dan saling
mendoakan. Senang bisa bertemu dan semoga menjadi berkah buat kita semua.
Diantar
oleh Irra, kita menuju ke bandara Internasional Juanda, Surabaya. Semula jeng
Irra mau menemani bunda hingga selesai urusan check-in, tetapi bunda menolak. Sudah
cukup diantar sampai di bandara saja. Lagipula kasian dengan I’am sudah terlalu
lama ditinggal mamanya. Terimakasih banyak Irra atas perhatian dan waktunya. Semoga
Allah SWT memudahkan usaha dan ikhtiar yang telah diupayakan, peluk sayang
bunda untukmu jeng Irra.
Selesai
urusan check-in dan memasukkan bagasi, ternyata masih cukup banyak waktu
sebelum boarding tiba. Keisengan membawa langkah bunda menuju kopitiam dan
memesan secangkir coklat panas serta kaya toast. Hmmmmm cukup menghangatkan dan
menyingkirkan ‘galau’.
Pukul
19.00 wib mendarat dengan selamat di bandara Soeta. Dan….. kembali bertemu
dengan seorang sahabat. Tri Martiyono, sahabat bunda semasa di SMAN 42 Halim.
Tri memang bekerja di Perum Angkasa Pura, dan saat bertemu dia sudah
menyelesaikan shift-nya serta bersiap pulang. Benar-benar sebuah perjalanan
silaturahmi.
Segera
mengantri di halte Damri, bunda memilih tujuan Kemayoran. Ayah akan menjemput
bunda di halte Kemayoran yang tidak jauh dari kantornya.
So,…
Waktunya
untuk kembali ke rumah. Waktunya kembali pada rutinitas. Waktunya kembali ke ‘the
real world’. Kembali menjadi emak-emak dengan berbagai kehebohannya. Waktu ‘me
time’ sudah habis.
Terimakasih
Ya Allah Ya Rabb, semoga apa yang telah aku bagikan, apa yang telah aku lakukan,
dan apa yang telah aku peroleh dari perjalanan ini membawa berkah bagi banyak
orang, dan diriku sendiri serta keluarga. Amin Amin Amin.
D’end
No comments:
Post a Comment